Detachment : Movie Review
Suka dengan film drama? Bosen dengan film
cinta-cintaan? Mungkin film ini wajib anda tonton.
Tahun rilis : 2011
Sutradara : Tony Kaye
Produser : Greg Shapiro, Carl Lund, Bingo Gubelmann, Austin Stark, Benji Kohn, Chris Papavasiliou
Penulis : Carl lund
Pemain : Adrien Brody, Marcia Gay Harden, dll.
Detachment meruapakan sebuah film dari
negeri paman sam yang dirilis tahun 2011. Ada yang sudah pernah menonton?
Film ini memang bukan termasuk film box office,
namun menurut saya film ini “worth to
watch”. Film ini berkisah tentang guru dan lingkungannya. Bagi saya, film ini
cukup membuat hati terenyuh dengan melihat dan menyadari realita yang ada di
sekitar kita.
Film ini mengambil latar cerita di kota kecil di
Amerika, di sebuah sekolah swasta. Sekolah tersebut bukan merupakan sekolah
favorit, dan merupakan sekolah ‘buangan’ alias banyak murid yang bermasalah.
Saya pikir awalnya seperti cerita-cerita di film-film lain tentang guru yang
berhasil merubah muridnya menjadi baik dan berisi canda tawa, namun ternyata
saya salah. Di film ini, anda mungkin hanya akan menemukan sedikit canda tawa
dan disuguhkan dengan adegan yang cukup menguras emosi. Henry Barthes sang
tokoh utama dan guru-guru lain di sekolah tersebut harus mengalami banyak hal
yang cukup membebani pikiran mereka.
Film ini diawali dengan prolog beberapa orang yang
menceritakan awal mula menjadi guru. Lalu dilanjutkan dengan kisah Henry
Barthes, guru bahasa inggris pengganti di sekolah swasta tersebut, dimana ia
harus berhadapan dengan keadaan-keadaan yang sulit, baik dengan muridnya maupun
dengan masalah pribadinya. Plot film ini mungkin terasa tidak terlalu jelas,
karena terkadang diselingi oleh monolog dari Henry (seperti sedang
diwawancarai) atau dengan kilasan masa lalu dari Henry, dan mungkin tidak fokus
kepada suatu masalah/konflik. Karena di film ini, bukan hanya menceritakan
mengenai masalah Barthes saja, namun juga masalah yang dialami guru-guru lain
di sekolah tersebut. Namun, saya sangat menyukai penggambaran/pengemasan
cerita. Mungkin dari segi gambar, anda tidak akan menemukan gaya-gaya hollywood
yang penuh dengan efek dan gambar jernih. Di film ini, penggambarannya seperti
film dokumenter yang terkadang hanya fokus ke salah satu tokoh. Namun, hal
inilah yang membuat film ini menarik (menurut saya), karena saya dapat
merasakan ekspresi dari si tokoh serta segalanya berjalan seperti apa
adanya/natural.
Film ini menyadarkan saya, bahwa tanggung jawab
seorang guru sangat amat berjasa dalam kehidupan kita. Mungkin selama ini kita
menganggap, bahwa guru hanya bertugas mengajari kita sesuai ‘kurikulum’ atau
materi akademis saja. Sehingga terkadang kita juga bersikap ‘acuh’ terhadap
guru maupun sekolah. Menganggap bahwa, ini hidupku, aku bisa melakukan apapun,
tanpa memperdulikan orang lain. Namun, terkadang kita lupa bahwa guru juga
mempunyai ‘beban moral’ dan peduli terhadap muridnya.
“We have such a responsibility to guide our young so that they don't end up falling apart. Falling by the wayside. Becoming insignificant.” (Barthes, 2011)
Film ini juga menjadi kritik bagi sistem
pendidikan (dimana saja), bahwa mendidik bukan hanya ‘akademis’ saja, namun
pendidikan untuk mempersiapkan diri mengahapi dunia yang sesungguuhnya, untuk
menyatu ke dalam masyarakat dan ikut berkontribusi dalam komunitas juga
penting. Film ini juga menjadi tamparan untuk saya, bahwa hidup memang tak bisa
seenaknya, karena apa yang terjadi pada hidup kita juga mungkin akan
berpengaruh terhadap orang lain, karena manusia itu sejatinya adalah makhluk
sosial yang tidak bisa terlepas dari orang lain.
Film ini memang belum ada di bioskop Indonesia
(dan sepertinya tidak akan ada, hehe, karena sudah jadul). Namun, anda masih
bisa mendownloadnya atau streaming film ini. Selamat menonton dan selamat
menikmati!
Comments
Post a Comment